Meski kemungkinannya sangat kecil, telur lalat yang tidak sengaja tertelan saat makan bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia. Kondisi di mana telur lalat berkembang di dalam tubuh dikenal sebagai myiasis. Telur lalat dapat berasal dari salah satu kondisi ini.
Dibutuhkan sekitar 9-21 hari untuk telur lalat berkembang menjadi larva dan kemudian dewasa. Lalat dapat menempelkan telurnya melalui makanan, bangkai, ternak dan kulit manusia. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan telur lalat berkembang di dalam tubuh antara lain:
Makanan yang terkontaminasi lalat
Mengkonsumsi makanan yang terus-menerus terkena lalat dapat menyebabkan perkembangan telur lalat. Kondisi ini dapat terjadi pada individu yang tinggal di daerah dengan kebersihan yang buruk.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Jika daya tahan tubuh Anda lemah, sistem pertahanan tubuh tidak dapat menghancurkan telur lalat yang kemudian berkembang di dalam tubuh. Selain daya tahan tubuh yang lemah, telur lalat juga bisa berkembang di dalam tubuh penderita diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Luka terbuka
Luka terbuka biasanya tempat bertelur bagi lalat hijau yang kotor. Lalat akan hinggap di luka terbuka dan memasukkan telur melalui lapisan kulit.
Sapi dan kambing
Hewan ternak seperti sapi dan kambing merupakan “sarang” bagi perkembangan lalat hijau. Tidak mengherankan, peternak berisiko terkena myiasis.
Bagaimana telur lalat masuk ke tubuh manusia?
Ketika myiasis terjadi, telur terbang yang berkembang kemudian memakan jaringan di dalam tubuh. Gejala yang muncul antara lain ruam disertai rasa gatal yang luar biasa pada tempat lalat menempelkan telurnya.
Selain di kulit, lalat juga bisa menempelkan telurnya di hidung dan telinga. Lalat juga dapat menempelkan telurnya pada luka terbuka. Tak hanya itu, telur lalat juga bisa berkembang di organ pencernaan melalui makanan.
Kenali gejala myiasis, saat telur lalat mulai berkembang. Selain itu, pada beberapa kasus yang lebih parah, telur lalat yang menempel pada bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan komplikasi myiasis berupa myiasis kutaneous, myiasis auditori, myiasis hidung, dan myiasis oftalmikus.