Pernahkah Anda mengalami mimpi yang senyata lucid dream, tetapi tiba-tiba terbangun tanpa ingatan tentang ceritanya? Ini umum. Bahkan setelah Anda mencoba yang terbaik, Anda pasti tidak ingat mimpi yang berakhir beberapa menit yang lalu. Itulah salah satu fakta mimpi yang memang akan memudar setelah terbangun.
Mengapa kita tidak mengingat mimpi?
Terlepas dari misteri seputar mimpi, berikut adalah beberapa penjelasan yang masuk akal mengapa seseorang tidak dapat mengingat mimpi. Simak ini:
Fase REM tidak terjadi
Idealnya, mimpi terjadi saat fase tidur berada pada fase rapid eye movement atau fase REM. Mata tanpa sadar akan bergerak cepat dan otot-otot di seluruh tubuh akan tidak aktif. Namun jika Anda tidak ingat mimpinya, bisa jadi fase ini tidak terjadi atau sedang dalam fase sadar. Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi terjadinya REM. Misalnya, penggunaan obat-obatan seperti antidepresan hingga konsumsi alkohol sebelum tidur.
Mimpi memudar sebelum mereka bangun
Ini adalah aturan permainan bahwa mimpi memudar dengan cepat setelah bangun tidur. Sinyal listrik dan aktivitas kimia pada otak akan digantikan oleh kesadaran, seperti hilangnya embun pada gelas saat pagi berganti malam.
Kalaupun ada kenangan mimpi semalam, biasanya ada pemicunya, seperti pengalaman, yang muncul di benak. Bagian otak yang berperan dalam pembentukan mimpi kembali aktif.
Ini juga menjelaskan mengapa mimpi tertentu masih dapat diingat bahkan beberapa dekade kemudian. Ada kenangan yang terkait dengannya. Misalnya, mimpi buruk sering dikaitkan dengan emosi yang berlebihan seperti ketakutan.
Gangguan Tidur
Misalnya, sleep apnea yang tidak diobati dapat menyebabkan fase REM menjadi terfragmentasi. Bagi sebagian orang, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mengingat mimpi. Masalah sleep apnea juga bisa menyebabkan seseorang jarang memasuki fase tidur REM.
Apa pola mimpinya?
Sangat menarik untuk mengetahui bagaimana mimpi muncul. Sangat normal untuk bermimpi, tetapi juga normal untuk tidak mengingat mimpi Anda. Paling sering, mimpi terjadi pada fase REM, yang terjadi pada malam hari dalam bentuk interval.
Kemudian periode REM menjadi lebih panjang pagi ini. Akibatnya, sepertiga malam terakhir bisa penuh dengan tahapan REM. Juga sangat umum untuk bangun di pagi hari ketika Anda berada dalam periode REM terakhir Anda.
Menariknya, otak menggunakan energi yang sama saat tidur seperti saat terjaga. Hal yang sama berlaku untuk penggunaan glukosa dalam tubuh. Mimpi yang jelas dapat terjadi pada tahap ini.
Sementara itu, ketika mimpi berada dalam fase non-REM, bisa tampak terbagi menjadi beberapa bagian. Misalnya pada fase tidur 1 dan 2 (fase tidur lebih ringan) dan fase 3 (tidur gelombang lambat).