Sampai laki- laki meratap di depan lazim itu berarti beliau telah sampai di titik terendahnya. Banyak laki- laki yang sedemikian itu memiliki harga diri yang kecil walhasil mereka berpikir dirinya tidak layak untuk dicermati orang lain. Mereka akan percaya jika mereka harus melindungi apa yang mereka rasakan dan gimana perasaannya sebetulnya.
Laki- laki Memiliki Gengsi Yang Amat Tinggi
Laki- laki dikira berlaku seperti bentuk yang kuat dan berani. Oleh karena itu, laki- laki memiliki gengsi yang amat besar. Laki- laki tidak dapat meyakinkan marah yang kurang sejenis iba atau marah pada khalayak. Apabila laki- laki harus meratap di depan lazim, itu berarti dia sudah di titik terendahnya.
Laki- laki Canggung Meratap Di Depan Orang
Laki- laki yang meratap di depan lazim sering dikira berlaku seperti orang yang lesu. Sedangkan itu, justru sebaliknya. Untuk psikolog, laki- laki yang bisa mengatakan perasaannya dengan tata cara meratap di depan lazim, berarti beliau lagi dalam suasana terhimpit dan tidak bisa menahan lagi.
Banyak orang biasanya akan berasumsi kurang hal laki- laki yang meratap, misalnya mereka akan bilang” beliau pasti lesu”. Sedangkan itu sebetulnya tidaklah sedemikian itu. Justru, laki- laki yang mau dan bisa mengatakan perasaannya dengan tata cara meratap di depan lazim memiliki karakter yang kuat. Karena itu bukanlah Mengenai yang mudah buat seorang laki- laki untuk mau dan bisa melaksanakannya.
Laki- laki Tetap Berusaha Kuat Dan Bisa Diandalkan
Laki- laki tetap berusaha kuat dan bisa diharapkan. Mereka tidak luang mau meyakinkan kelemahan atau ketidakberdayaan. Sebaliknya, mereka akan kemudian berjuang meski sudah jatuh dan tertatih- tatih. Laki- laki sejenis ini sering dicintai dan dihormati oleh orang lain. Mereka pula sering dipuja karena perilakunya yang nyata dan kokoh.
Namun, apabila sampai laki- laki meratap di depan lazim, itu berarti dia telah mencapai titik terendahnya. Dia biasanya akan merasa malu dan tidak percaya diri sesudah melaksanakannya. Mengenai ini sering terangkai kala dia lagi hadapi kasus orang yang sulit untuk ditutup- tutupi lagi. Laki- laki harus memiliki keberanian untuk mengatasi perkaranya sendiri biar dia tidak memerlukan menangisi apa yang telah terangkai.