Banyak yang mengatakan dan semua agama akan mengatakan, jika kita berbuat baik maka kita masuk surga. Jika kita berbuat jahat maka kita akan masuk neraka. Dan saat kita sudah masuk neraka, itu tidak ada lagi jalan keluar atau kesempatan kedua untuk masuk surga. Dan neraka dikatakan sangat menakutkan, jauh lebih jahat dari kerasnya hidup di ibukota. Kalian bisa bayangkan saat kalian sedang putus asa, atau berada di titik terendah anda. Rasanya saja sangat tersiksa dan mau gila. Dan bayangkan jika perasaan itu akan membuntuti kita setiap harinya. Dan itu akan jauh lebih parah.
Mulailah Dari Sekarang Berbuat Baik Bukan Karena Kalian Ingin Masuk Surga Tapi Tulus Dari Hati
Dan itu akan kita rasakan ketika masuk neraka. Maka dari itu banyak orang yang berlomba berbuat baik, agar terhindar dari neraka. Mereka berusaha melakukan hal baik sebanyak-banyaknya, sehingga semakin banyak hal baik yang mereka lakukan, semakin besar kemungkinan mereka masuk surga. Dan sebenarnya itu bagus. Orang jadi ada keinginan untuk berbuat baik. Memiliki pikiran untuk melakukan hal baik. Tapi akankah lebih baik jika mereka melakukan perbuatan baik, bukan karena alasan-alasan tertentu. Tapi benar-benar mereka melakukannya dengan tulus, karena mereka ingin dan mau.
Bukankah itu akan jauh lebih baik? Karena rasanya jika kita melakukan hal baik karena beberapa alasan tertentu, berarti kita melakukannya karena terpaksa dong? Dan kalau misalnya akhirnya benar, mereka masuk surga. Setelah itu, mereka akan berhenti berbuat baik karena sudah masuk surga? Atau akan menjadi orang yang penuh kebencian karena ternyata mereka akhirnya masuk neraka. Mereka merasa ditipu dan dikhianati. Karena mereka sudah berbuat banyak hal baik tapi tetap saja masuk neraka.
Bukankah pada akhirnya itu akan membuat orang akan salah mengartikan akan surga dan neraka? Dan menjadikan semua itu adalah kompetisi. Padahal masuk surga dan neraka tidak sesimpel itu. Tidak sesimpel anda melakukan hal baik dan sudah, maka anda masuk surga. Atau saat anda berbuat hal jahat, dan anda bertobat dan masuk surga. Tidak sesimpel itu. Dan yang memutuskan kita masuk surga dan neraka bukan manusia tapi sang pencipta. Jadi jangan memperumit hidupmu untuk menjadikan semuanya kompetisi untuk masuk surga.
