Meskipun keren menjadi ibu rumah tangga, ada banyak tantangan yang dihadapi pria selama hidup. Akan banyak opini miring, baik dari kerabat dekat maupun orang dekat, ketika pasangan sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi stereotip tambahan bahwa ayah tidak bisa membesarkan anak sebaik ibu, yang harus diterima jika terjadi sesuatu pada anak. Beberapa faktor terkadang membuat seorang pria memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. Jika itu adalah pilihan yang harus dibuat, maka Anda harus rela menyerah pada semua stereotip yang dibuat orang lain. Lihat gambar miring ibu rumah tangga di bawah ini.
Stereotip bapak rumah tangga
Anda yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga harus siap dengan pandangan miring berikut ini:
Pria Yang Bukan Pria
Kesalahpahaman yang sering muncul ketika laki-laki mengasuh anak di rumah adalah hilangnya sosok laki-laki. Stereotip ini terkadang membuat pria enggan menjadi ibu rumah tangga. Untuk mengatasinya, yang bisa Anda lakukan hanyalah meyakinkan orang-orang tersebut bahwa Anda sangat peduli dengan tumbuh kembang anak Anda.
Dianggap menganggur
Berkat kemajuan teknologi, ada banyak tugas yang bisa dilakukan dari rumah dengan pilihan waktu yang fleksibel. Keuntungan ini menawarkan pria peluang besar untuk menjadi ibu rumah tangga. Sayangnya, pilihan ini membuat pria itu menganggur.
Malas
Anggapan banyak orang juga akan terjadi jika pria malas di rumah. Terkadang gambaran ini tetap ada bahkan setelah Anda melakukan banyak hal seperti membersihkan rumah dan memasak. Banyak orang berpikir bahwa pria di rumah hanya menonton TV atau bermain game sepanjang hari.
Pria Tidak Bisa Membesarkan Anak
Pria masih dianggap lebih ceroboh daripada wanita dalam membesarkan anak. Banyak orang beranggapan bahwa anak dalam keadaan “berbahaya” saat digendong oleh ayahnya. Akibatnya, banyak orang tua yang merasa lebih nyaman jika anaknya diasuh oleh ibu daripada diasuh oleh ayah.
Kekurangan menjadi bapak rumah tangga
Ini bukan hanya tentang tantangan melawan stigma negatif di atas. Pria juga harus bersiap untuk yang terburuk di rumah. Ibu rumah tangga sepertinya merasa terasing dari kehidupan di sekitarnya.
Ibu rumah tangga akan sering merasa tidak nyaman dalam menjalin hubungan dengan orang tua lain di dalam rumah. Inilah sebabnya mengapa banyak pria enggan membawa anak-anak mereka ke kumpul-kumpul atau teman bermain. Pasalnya, acara tersebut didominasi oleh kaum hawa.
Selain itu, ibu rumah tangga bisa menjadi depresi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pria yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga memiliki gejala depresi yang lebih banyak dibandingkan wanita. Ayah rumah harus rela melihat ke samping pada dirinya sendiri. Mengatasi hal tersebut membutuhkan dukungan pasangan agar tidak merasa terasing dari lingkungan dan rentan terhadap depresi.