Indonesia mempunyai banyak sekali tempat memiliki yang istimewa serta telah terdapat semenjak lama. Umur yang lumayan lama membuat sebagian barang aset asal usul mempunyai narasi misterius dibaliknya. Salah satunya merupakan arca bung karno yang ada di ende, flores. Bagaimanakah ceritanya?
Peristiwa ini terjalin dikala kunjungan aku buat awal kalinya di Ende, Flores, aku sendiri tidak memiliki gambar dikala terdapat suatu semacam air mata di matanya disebabkan tenggelamnya HP aku di lautan flores yang mengganggu seluruh informasi, bisa jadi sahabat travelling dapat menolong.
Kamu wajib mengerti lebih dahulu, Ende merupakan kota yang lumayan besar, namun kota ini diselimuti oleh narasi kebatinan. Tidak tahu disebabkan akibat Bung Karno yang kokoh, Ende jadi kota yang kebatinan bagi aku.
Aku ingat sekali kunjungan aku yang awal kalinya ke Halaman Ingatan Bung Karno. Disitu aku ditemani oleh seseorang masyarakat lokal tiba mengarah Arca merenungnya Bung Karno yang tuturnya terkenal itu. Sesampainya disitu, aku memandang nyata dengan mata kepala aku sendiri, kalau arca itu bersandar berdiri serta tidak air mata di arca itu.
Sebagian hari sehabis itu, aku berjumpa dengan teman2 aku, serta pergi balik mengarah Halaman. Betapa terkejutnya kita kala memandang arca itu nampak meratap. Nampak terdapat coretan bercorak biru di salah satu mata Si Proklamator. Aku siuman itu cuma hanya coretan main- main,( aku berasumsi positif) betul terdapat yang memarang mata dari arca itu. Cat bercorak biru itu mengkotori mata si Arca.
Yang buat mengerikan, aku jadi terkenang narasi seseorang Ayah Berumur yang aku tumpangi Rumahnya di Ende.“ Di Ende ini misterius sekali Dek, hati2 serta janganlah sompral disini. Ilustrasinya dahulu sempat terjalin peristiwa misterius di Arca Bung Karno, Arca Bung Karno benar2 meratap dikala terdapat bencana di tanah Indonesia.”
Pelajaran yang bisa dipetik: Dimanapun, cerita kebatinan senantiasa terdapat. Kita bisa ga yakin dengan itu, tetapi kita wajib menghormatinya. Janganlah sompral dimanapun.
Terdapat yang sempat bisa narasi yang serupa? Dapat dishare betul.